Syariat Aqiqah Dalam Islam

Pembahasan Syariat Aqiqah Dalam Islam – Kita mengetahui banyak dari masyarakat yang melakukan aqiqah untuk anaknya. Namun terkadang anda masih ragu bagaimana syariatnya ya? sebelum melakukan aqiqah anda, mari kita membahas tentang atau seputar syariat aqiqah agar mengamalkannya lebih yakin dan mantap.

Pada pembahasan kali ini , kita memfokuskan dalam 4 pertanyaan. Semoga dalam menjawab pertanyaan atau sub pembahasan ini, kita sudah mengerti betul tentang syariat aqiqah. 

Syariat Aqiqah Dilaksanakan Karena Apa?

Sebagai awal dari pertanyaan dan pembahasan adalah syariat Islam dilaksanakan karena apa? Berikut ini kita akan membahas tentang masyru’iyah aqiqah atau disyariatkannya aqiqah. Setelah itu kita akan menyimpulkan beberapa hal untuk menjawabnya.

Di dalam kitab tarbiyatul awlad tercantum berbagai macam hadis yang menerangkan tentang disyariatkannya aqiqah bagi setiap muslim yang baru dikaruniai anak. Beberapa dalil yang menyebutkan tentang syariat islam adalah sebagai berikut (langsung kita tulis artinya) :

  1. Hadits pertama, diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dalam Kitabnya dari Salman bin Amar, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
    “ Setiap pada anak itu ada aqiqah, maka alirkan darah (sembelihlah hewan aqiqah) dan jahkan penyakit darinya”
  2. Hadits kedua, diriwayatkan oleh Imam imam pemilik kita sunan dari Samurah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
    “ Setiap anak digadai dengan aqiqahnya. Hewan aqiqah disembelihkan untuknya pada hari ke tujua dari hari kelahirannya, dan diberi nama pada hari ke tujuh, serta dicukur rambut kepalanya.
  3. Hadits ke tiga, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari Ibnu Abbas:
    “bahwasannya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah mengaqiqahi untuk cucu beliau Al-Hasan dan Al-Husain dua kambing.

Dari  3 hadits di atas menunjukkan bahwa setiap anak itu ada aqiqah yang harus dilaksanakan. Bahkan dalam hadits kedua setiap anak akan tergadai bila tidak dilaksanakan aqiqah untuknya pada hari ke tujuh.

Selain itu , Rasulullah juga memberi contoh kepada umatnya, beliau mengaqiqahi cucunya Al-Hasan dan Al-Husain.

Dalam pembahasan berikutnya akan disebutkan juga bahwa hendakya setiap anak laki laki disembelihkan 2 ekor domba atau kambing. Kemudian jika mengingat kisah nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail, walaupun berat beliau laksanakan.

Namun allah ganti dengan domba. Dan syariat aqiqah ini juga berlaku untuk umat nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. 

Jadi kita ketahui bahwa syariat aqiqah memang benar benar datang dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berdasarkan hadits di atas dan hadits hadits lainnya yang menunjukkan syariat aqiqah, sehingga bila kita mampu melakukan aqiqah hendaknya untuk mengikuti ajaran rasulullah agar meraup pahala di sisi Allah.

Syariat Aqiqah Anak Laki-Laki Berapa Kambing?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita kembalikan kepada hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Yang mana hadits merupakan dalil ke 2 yang sah dalam Islam. Dalam  riwayat Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi dari hadits ibunda kita Aisyah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

“ Bagi Anak laki laki disembelihkan dua ekor kambing yang sepadan ( sama jenis dan bentuknya). dan bagi anak perempuan satu ekor kambing. 

Dari hadits ini sudah jelas jumlah penyembelihan kambing aqiqah untuk anak laki laki adalah 2 kambing. Sedangkan untuk perempuan adalah 1 ekor kambing.

Apakah kambing yang disembelih disyaratkan jantan atau bagaimana?

Berikut ini adalah hadits yang menjelaskan tentang aqiqah boleh dari kambing jantan atau betina. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi dari Ummu Karraz Al-Ka`biyah bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah tentang aqiqah. Maka beliau menjawab :

“ Bagi anak laki laki disembelihkan 2 ekor kambing dan bagi anak perempuan disembelihkan 1 ekor kambing, dan tidak akan memadhoroti (membahayakan) kalian, tidak mengapa apakah itu (hewan aqiqah tersebut) jantan atau pun betina.

Jadi bisa menyembelih jantan atau betina. Hanya saja para fuqoha menyarankan yang jantan agar ekosistem betina terjaga dan bisa menghasilkan kambing yang lebih banyak.

Bagaimana Aqiqah yang Sesuai Syariat Islam?

Untuk menerangkan ini, tentu kita kembalikan kepada hadits dan keterangan para ulama. Paling tidak kita akan meninjau dari 3 aspek, yaitu waktu penyembelihan, jumlah dan jenis, serta cara pemotongan yang sah.  

Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Waktu yang Disyariatkan

Dalam melaksanakan penyembelihan hewan aqiqah disunnahkan pada hari ke – 7. Namun jika tidak mampu, maka diperbolehkan untuk menyembelih di waktu lain. Sebagian ulama menyarankan dengan kelipatan 7, yaitu di hari ke 14, 21, 28 dan seterusnya. Wallahu A`lam.

Jumlah dan Jenis Kambing

Sedangkan Jumlah kambing sudah ditentukan sebagaimana hadits di atas, yaitu 2 ekor untuk anak laki laki dan 1 ekor untuk anak perempuan. Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.

Cara Pemotongan Kambing Aqiqah 

Hendak nya dalam pemotongan kambing aqiqah juga sesuai syariat, agar pelaksanaan aqiqah anda sesuai dan tepat. Berikut tata cara penyembelihan aqiqah yang harus anda ketahui.

  1. Niatkan dalam penyembeliahan hewan aqiqah anda untuk mengerjakan perintah dan mengharap ridho Allah.
  2. Perlakukan hewan ketika disembelih dengan sebaik mungkin.
  3. Siapkan pisau yang memang benar  benar tajam, agar penyembilah mudah.
  4. Hadapkan hewan aqiqah ke arah kiblat
  5. Baca doa bismillah dan menyembelih kambing aqiqah
  6. Jangan menyembelih dengan kuku atau pun tulang, karena dilarang syariat Islam.

Nah demikianlah pembahasan seputar syariat aqiqah dalam islam semoga artikel ini dapat membantu pelaksanaan aqiqah anda dengan baik dan sesuai syariat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *