Pengalaman Pertama kerja di Pabrik

4 min read

asap pabrik
sumber: pixabay.com

Tahun 2012 saya memutuskan untuk masuk ke salah satu Sekolah Komputer program satu tahun yakni Wearnes Education Center, setelah setahun lebih nganggur dirumah setelah lulus SMA di tahun 2011.

Karena pada saat itu nggak punya duit akhirnya saya bekerja seadanya, salah satunya bekerja di kandang ayam peternak, saat itu saya bagian mengurus penggemukan ayam.

Tak berjalan lama saya keluar dan mencoba menanam sayuran di sawah milik orang tua yang tak begitu luas, yang ada dipikiran saya saat itu cuma bagaimana supaya punya uang jajan sendiri tanpa minta kepada orangh tua.

Akhirnya apapun saya coba tanam mulai menanam mentimun, menanam kacang panjang (kacang lanjaran), mulai dari persiapan lahan saya kerjakan sendiri dengan alat seadanya milik bapak, Alhamdulillah usaha memang tak menghianati hasil (hahaha),  walaupun tak banyak tetapi Alhamdulillah cukup untuk jajan.

Selama setahun bertani amatiran akhirnya saya berhenti dan masuk ke Sekolah yang saya ceritakan di awal karena orang tua sudah memiliki sedikit rezeki untuk biaya administrasi masuk kampus.

Cerita selama di kampus mungkin akan saya ceritakan di lain kesempatan, saat ini saya akan saya cerita tentang pengalaman saya kerja di Pabrik Plastik di Mojokerto Jawa Timur, Tepatnya di kawasan Indutrial Ngoro.

Jadi setelah lulus kuliah saya bingung mau kerja apa karena memang sudah mencoba melamar di beberapa toko dan tempat service komputer tetapi tidak ada yang di approve bahkan diinterview pun tidak. Bahkan pernah lho Saya  nglamar kerja di Indomerit sama Alfamerit tapi ya gitu, Nasib yang ngak mengijinkan saya mengucapkan ” Selamat sore kakak, selamat datang di Indo***”.

OTW Ngoro, Mojokerto

Singkatnya ada teman satu kampung yang bekerja di Kawasan Industrial Ngoro, Mojokerto, dia memberi informasi jika ada lowongan pekerjaan sebagai buruh pabrik, tanpa fikir panjang saya iyakan saja tawaran teman saya tersebut untuk ikut gabung bersama dia di pabrik itu.

Ini mungkin menjadi salah satu pengalaman yang mendewasakan saya karena selama ini belum saya pernah merantau di kota orang yang jauh dari rumah. Disini semua dipaksa harus mandiri, makan dan minum yang biasanya tinggal ambil karena di udah ada , sekarang harus membeli bahkan harus memasak sendiri, beneran masak lho, Magicomku aja merknya Miyako.

Singkatnya pada tanggal 14 maret 2014 saya memberanikan diri untuk berangkat ke Mojokerto untuk mencari pekerjaan. Dengan naik sepeda motor butuh waktu sekitar 3.5 jam dari Madiun- Mojokerto.

Seingat saya saat itu saya berangkat sekitar jam 9 pagi dan sampai di Mojokerto jam 13.30. Saya langsung menuju Kos teman kampung saya dan langsung istirahat karena lumayan juga menguras tenaga.

Untuk beberapa waktu saya tinggal di Kos teman saya yang sudah terlebih dahulu kerja di sana, Lumayanlah untuk menghemat biaya hidup hehehe.

Sekitar seminggu setelah surat lamaran pekerjaan yang saya kirimkan ke phak CV, akhirnya saya dapat panggilan interview di Pabrik, sedikit gugup akan tetapi sebenarnya saya merasa tenang karena ada orang dalam yang membawa,  kami sering menyebut “Wong Njero”. Yah kerja jadi buruh kasarpun musti ada yang rekomendasiin biar ketrima, Negara +62 gitu loh.

Singkat ceritanya setelah interview saya diterima dan mulai kerja 3 hari setelahnya.

Mulai Kerja Dong…

Hari pertama kerja seperti umumnya orang lakukan saya juga lakukan, Saya berdandan rapi dan datang ke pabrik lebih awal dan mengenakan baju atasan putih bawah hitam. 

Bel masuk sudah terdengar saya dan beberapa karyawan baru diarahkan oleh supervisior ke tempat yang nantinya menjadi tempat saya kerja.

Saya dan beberapa karyawan baru mengikuti Bapak Supervisior ini dari belakang menyusuri bagian bagian dari ruang kerja dan mesin mesin pabrik, Satu hal yang saya rasakan saat itu adalah sedikit rasa takut karena melihat mesin mesin besar dan panas.

Setelah beberapa menit akhirnya saya sampai di bagian yang menjadi tempat saya bekerja yakni bagian “Chousa”. Bagian Chousa adalah bagian yang memproduksi benang plastik yang nantinya akan dirajut menjadi sebuah karung yang kuat. Saat itu jobdesk saya adalah bagian memisahkan bekas benang yang masih menempel di dalam roll benang, bagian ini kami menyebutnya bagiab “Belah-Belah”

Bagian belah- belah? Ya karena memang tugas saya disitu membelah bekas benang plastik yang masih menempel di roll pipa besi menggunakan Heater yang panasnya minta ampun, Pernah sesekali heater ini mengenai kulit saya sampai terjadi luka bakar, Serem pokonya.

Oh ya sampai lupa jadi Pabrik tempat saya bekerja ini membuat/ memproduksi karung dengan kualitas yang premium yang jika dijual harga karung ini sampai jutaan rupiah per-pcs. Jadi di Pabrik ini ada beberapa bagian meliputi Bagian Chousa, Bagian Potong, Bagian Tenun, Bagian Laminating dan Bagian Jahit.

Kembali Lagi

Memakai baju putih dan berdandan rapi ternyata bukan sesuatu yang tepat karena tempat kerja yang kotor dan panas. Jadi bisa dikatakan hampir setiap hari sepulang kerja baju selalu saya cuci, sampai beberapa minggu bekerja disitu baju yang semula berwarna putih berubah menjadi kecoklatan.

Awal awal bekerja ditempat itu, yang ada di hati cuma rasa keluh kesah saja karena memang tidak sesuai ekspektasi dan beberapa kali gaji yang seharusnya diterima setiap tanggal 26 bisa mundur 1 hingga 2 pekan,

Pernah suatu saat sampai uang di dompet tinggal 7 ribu rupiah karena sudah habis buat makan dan gaji juga tak kunjung dibayar, hah sedih memang, tapi wajib bersyukur boy.

Saya tetap bertahan karena punya keinginan yang kuat dan sudah mencoba melamar di pabrik- pabrik yang lebih bagus tapi tidak diterima, Ya mau bagaimana lagi tak ada pilihan saat itu Tapi untunglah di dalam pabrik banyak teman teman baik yang bisa menjadi semangat .

Prasetyo adalah rekan saya yang satu bagian di bagian Belah-belah, dia adalah teman baik yang sampai saat ini (2018) kami masih menjalin hubungan baik dan masih sering memberikan kabar walaupun cuma melalui chat Facebook. Dia adalah orang asli Ngoro yang rumahnya tak jauh dari Pabrik.

Ada juga teman baik saya dari Kota Cepu namanya Deny, Dia adalah teman satu pabrik cuman dia berada di bagian Potong, teman saya yang satu ini biasa main ke kos saya sepulang dari pabrik. Teman saya yang satu ini juga pandai bermusik saya sempat belajar beberapa permainan gitar dari dia wkwkk. Kadang juga menjadi teman diskusi di warung kopi dan tak jarang dia berbagi makanan, pokonya loyal sekali teman saya satu ini.

Hikmah

Hampir setahun saya bertahan untuk kerja di pabrik itu, Banyak cerita yang susah dilupakan mulai dari tidur di atas sampah plastik, setiap pagi menyapu halaman pabrik, nyapu parkiran jika kebagian Shift malam. Moment lucunya saat ngomong dengan pejabat pabrik yang gak tau apa yang dia omongin karena pakai bahasa Taiwan, yang kami tahu beliau hanya marah karena lantai kotor wkwkwk.

Yang jelas banyak pelajaran yang saya ambil ketika saya bekerja di kota orang saat itu, mulai hidup mandiri sampai cara menghargai orang yang berbeda adat dengan saya, karena di dalam pabrik bayak karyawan yang punya karakter dan adat berbeda dengan saya.

Hingga akhirnya sebelum pabrik tempat saya bekerja mengurangi jumlah karyawan karena sesuatu, Alhamdulillah sudah ada tawaran pekerjaan baru yang lebih baik di Madiun untuk saya sebagai staff Administrasi di perusahan yang bergerak di bidang jasa keuangan, kapan-kapan saya ceritakan..

Dibawah adalah foto semasa di Mojokerto

2 Replies to “Pengalaman Pertama kerja di Pabrik”

  1. Pengalamannya seru dan bener bener bermakna sebagai guru terbaik dalam hidup. Emang sesusah itu nyari kerjaan ya saat ini, semoga aku juga bisa dapat kerjaan yg lebih baik. Aminnn ya Allah 😇🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *